suluhnusa.com – Di Indonesia, BIAAG Movement pada Hari Anak Perempuan Internasional 11 Oktober 2016 diisi dengan kegiatan ‘Sehari Jadi Menteri’, di mana dua anak perempuan telah terpilih mengisi jabatan Menteri Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak, yaitu; Priscilla Mariana dari Provinsi Nusa Tenggara Timur , serta Menteri Ketenagakerjaan, yaitu; Nur Annisa dari Provinsi Riau
Sekitar 200 posisi kunci di seluruh dunia akan diisi oleh anak perempuan di lebih dari 50 negara, pada perayaan Hari Anak Perempuan Internasional.
Anak perempuan akan menjabat sebagai presiden, perdana menteri, menteri, kepala daerah, kepala kepolisian, pemimpin redaksi, dan juga pemimpin beberapa korporasi global.
Aksi ‘Girls Takeover’ ini menjadi simbol dari gerakan global pemberdayaan anak perempuan bertajuk Because I Am A Girl’ (BIAAG Movement) yang diinisiasi Plan International.
“Kami menyadari bahwa belum ada satu pun negara yang betul-betul mempraktikkan kesetaraan gender secara total. Pengambilalihan posisi penting di sektor politik, ekonomi dan sosial oleh anak perempuan pada Hari Anak Perempuan Internasional itu menjadi ‘pertunjukkan’ luar biasa dari anak-anak perempuan di seluruh dunia. Mereka memiliki kekuatan dan keterampilan untuk tampil sebagai pemimpin,” kata Anne-Birgitte Albrectsen, CEO of Plan International.
Anne menjelaskan, diskriminasi menyebabkan perempuan dan anak perempuan tertinggal dan tidak terlihat di posisi-posisi kunci.
Hanya 10 dari 152 kepala negara yang dijabat perempuan. Selain itu, dari 500 korporasi teratas dunia, jabatan CEO yang diisi oleh perempuan kurang dari 4 persen.
Karena itu, menurut Anne, perayaan Hari Anak Perempuan Internasional harus dijadikan momentum untuk memberikan kesempatan yang lebih luas kepada anak perempuan untuk belajar, memimpin, memutuskan, dan tumbuh dengan potensi maksimalnya (sandrowangak)