suluhnusa.com_Tetaplah Kau Dijalan Itu jalan keseniaan agar kau tetap ditempah dan ditempuh.
Pernyataan ini keluar dari bibir Ratu Selviana Agnesia, salah satu dewan juri pada festival seni dan pertunjukan kabupaten flotim, Kamis, 31 Juli 2015.
Festival Seni dan Pertunjukan Flotim tahun 2015, yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Flotim mengundang tiga (3) dewan juri, masing – masing Ratu Selviana Agnesia ( Seniman dan jurnalis dari Jakarta), Ragil Sukriwal ( Seniman dari Kupang), dan putra asli Flores Timur Silvester Petara Hurit (Pengamat dan Kritikus Seni).
Ratu Selviana Agnesia Seniman dan Jurnalis di Jakarta yang memiliki segudang pengalaman dalam dunia seni dan pertunjukan mengaku senang berada di Flores tepatnya di kota Larantuka dalam perannya sebagai Dewan Juri pada Festival Seni dan Pertunjukan Tahun 2015.
Selama beberapa hari di Larantuka sebagai dewan Juri, Ratu, demikian ia biasa disapa, berpendapat sudah ada potensi yang baik pada anak anak di kabupaten Flores Timur dalam dunia seni.
“Saya sangat senang berada di Kota Larantuka dalam peran saya sebagai dewan juri. Anak anak di Flotim sudah memiliki bakat dan potensi yang baik dalam dunia Seni. Seni sudah semestinya menjadi spirit. Peran yang ditampilkan oleh adik adik harus benar benar memberikan spirit kehidupan bagi masyarakat pada umumnya. Untuk mendukung berkembangnya dunia seni di kabupaten Flores Timur, perlu pennciptaan iklim yang baik dan ruang kreasi harus terus disiapkan. Pesan saya kepada adik- adik, tetaplah kau dijalan itu, jalan keseniaan agar kau tetap ditempah dan ditempuh”, kata Selviana.
Penilaian lain diberikan kepada Ragil Sukriwal. Dirinya datang ke Larantuka tidak hanya sebagai Dewan Juri tetapi ingin memberikan motivasi kepada generasi muda untuk mencintai seni dan kebudayaan di daerah.
Festival Seni dan Pertunjukan dapat dimaknai sebagai pristiwa kebudayaan. Momentum lomba ini semakin menyadarkan kita dan berupaya untuk mencintai seni dan kebudayaan kita yang beragam ini.
Seniman memiliki pesona masing masing. Tujuan festival bukan untuk mencari pemenang. Dan kalaupun ada yang menjadi pemenang dalam festival yang digelar ini, tidak menjamin juga menjadi yang terbaik.
“Kita semua berporoses bersama dari panggung festival taman kota Larantuka. Momentum festival seni tidak sedang menghasilkan pemenang dan menggugurkan atau melemahkan yang kalah. Pemenang malam ini adalah kita semua. Malam ini adalah kegembiraan kita semua. Mari kita pupuk terus keberagaman budaya kita yang menjadi aset daerah ini,” ungkap Ragil.
Sementara itu, Silvester Petara Hurit, Pengamat dan Kritikus Seni Putra asli Flores Timur yang kini menetap di Lewotala mengatakan seni tak sekedar gagasan, tetapi bagaimana kecerdasan kita dalam mengemasnnya.
Perlu ada ketrampilan otak dan kepekaan nurani.Seni memberikan pesan ilmu, moral, pendidikan, juga pembinaan. Berproses dan menghasilkan karya. Ruang apresiasi harus terus digiatkan untuk dapat menampung dan menyalurkan kreasi – kreasi generasi muda didaerah.
Silvester Petara Hurit seorang Dramaturg, yang giat berteater, menulis esai, drama, puisi dan kritik pertunjukan ini mengatakan karya seni berhasil saat ditemukan kegagalan, untuk terus mencari dan terus mencari.
Alumnus Jurusan Teater STSI Bandung yang saat ini bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Flotim memiliki semangat yang kuat dalam mengairahkan kecintaan akan seni dan budaya di Kabupaten Flores Timur.
Kecerdasan otak dan kepekaan nuraninya yang baik telah memampuhkan Silvester dalam menyukseskan pertunjukan, pergelaran Seni dan Budaya, lomba teater, lomba menulis ceritra rakyat Flotim di Kabupaten Flores Timur.
Baginya, menjadi kepuasaan tersendiri apabilah berhasil menghibur dan memberikan pelayanan kepada banyak orang.
“Hidup kita di dunia hanyalah sementara, nah bagaimana kita mampu memanfaatkan hidup ini untuk memberikan pelayanan kepada orang lain”, Kata Silvester.(maksimus masan kian)