LEWOLEBA – SELAIN kedatangan rombongan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Dr. Wihaji, S.Ag., M.Pd yang gagal ke Lembata, ada kejadian luar biasa yang ditemukan dalam menu Makan Bergizi Gratis. Ada benda asing yang mengandung 50.000 bakteri ditemukan dalam nasi.
Menu makanan bergizi yang dibagi oleh Dapur Sehat Lamahora ditemukan sehelai rambut dalam nasi.
Sehelai rambut ditemukan dalam nasi saat pemberian makan bergizi gratis (MBG) di Posyandu Lamahora Barat 2, Kelurahan Lewoleba Timur, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata.
Ditemukannya sehelai rambut oleh penerima sasaran bayi balita menunjukkan MBG yang diterima kurang higienis.
Pemberian MBG pada Selasa, 24 Juni 2025 seharusnya diberikan langsung oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Dr Wihaji. Sayangnya Menteri Wihaji batal ke Lembata karena pesawat kembali ke Bandara Eltari Kupang menyusul erupsi Gunung Api Ile Lewotolok dan Lewotobi Laki Laki
Kader Posyandu Lamahora Barat 2 Margareta Enda menjelaskan, sehelai rambut yang ditemukan pada nasi yang disajikan ditemukan sendiri penerina sasaran bayi balita dan langsung dikembalikan kepada petugas posyandu untuk diganti.
Margareta menjelaskan, sehelai rambut yang ditemukan pada nasi yang disajikan ditemukan sendiri penerina sasaran bayi balita dan langsung dikembalikan kepada petugas posyandu untuk diganti.
“Kejadian ini diakuinya baru pertama kali terjadi dan selama ini sajian makanannya selalu baik. Setiap kali pembagian MBG, kami selalu mengevaluasi bersama otangtua dan anak penerima sasaran”, ungkap Margaretha.
Untuk Posyandu Lamahora Barat 2 terdapat 5 (lima) ibu hamil, 5 (lima) ibu menyusui, dan 70 bayi balita.
Direktur Bina Pelayanan KB Wilayah Khusus, dr. Fajar Firdawati, M.K.M ketika disinggung terkait penemuan helai rambut ini, mengungkapkan, pihaknya akan melakukan evaluasi dapur MBG yang menyediakan menu MBG.
“Managemennya akan dievaluasi. Ada sppg perlu perhatian khusus pengolahannya diatur lebih baik lagi ke depan”, ungkap
Dilansir dari WartaKota, penemuan sehelai rambut dalam makanan jangan dianggap sepele atau hal biasa. Sebab sehelai rambut yang ditemukan dalam makanan mengandung 50.000 bakteri.
Chef Gun Gun menjelaskan, banyak pihak pasti menganggap sepele. Padahal, dalam sehelai rambut yang jatuh itu mengantung 50.000 bakteri.
Dari segi higienitas sehelai rambut mengandung banyak bakteri. Fakta ini disampaikan Gun Gun Chandra Handayana, Senior Sous Chef (Application Chef) Unilever Food Solutions dilansir WartaKota.
Menurut dr. Fajar, sasaran MBG yang saat ini sedang dilaksanakan 10 persen menyasar ibu hamil ibu Menyusui dan Bayi Balita Non Paud untuk mencegah stunting.
“Ada bantuan bapak menteri untuk anak stunting da lrogram Indonesia Berdaya pelayanan KB untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga”, ungkapnya.
Penanggungjawab Dapur Sehat Lamahora, Tarsisia Hanny Chandra kepada wartawan usai menerima kunjungan rombongan Bupati Lembata dan BKKBN Pusat membantah sebab pengelolaan managemen dapur sehat sudah memenuhi standar Badan Gizi Nasional dan steril.
Hanny mengungkapkan sehelai rambut yang ditemukan itu tidak bisa dibuktikan milik siapa.
“Kita tidak bisa membuktikan rambut itu milik siapa. Apalagi saat ditemukan makana sudah dimakan setengah”, bantahnya.
Ketika ditanya apakah rambut itu disengaja oleh kader yang menemukan Hanny kembali menampik pihaknya tidak ingin menuduh siapa siapa terkait kejadian itu.
“Kejadian ini sebagai bahan refleksi kami untuk memperbaiki penyelenggaraan MBG di Lembata lebih baik ke depan”, tuturnya.
Untuk Kabupaten Lembata Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dipercayakan kepada Yayasan Berkat Cinta Lembata, Dapur Sehat Lamahora pimpinan Hanny Chandra.
Data Sasaran MBG di Lembata yang diterima Suluhnusa.com dengan jumlah Sekolah 17 sekolah, Jumlah siswa 2.746, Jumlah Ibu Hamil 5 orang, jumlah bayi Balita 70 orang dan jumlah ibu menyusui 5 orang.
Saat ini kebutuhan dapur MBG untuk kabupaten Lembata baru terpenuhi satu dapur dari kebutuhan 13 dapur MBG.+++sandro.wangak
