MEDIA WLN – Setiap orang pasti punya impian menduduki jabatan. Tetapi untuk tidak semua orang dapat meraihnya. Karena dalam setiap jabatan yang diemban terselip tugas dan tanggung jawab yang tidak semua orang mampu menjalankannya.
Setiap jabatan adalah tanggung jawab bukan kekuasaan. Karena bukan kekuasaan, jabatan tidak boleh dimanfaatkan untuk kepentingan dan kesenangan diri. Sebaliknya sebagai tanggunjawab, jabatan harus digunakan untuk melayani orang yang dipimpin.
Jabatan juga adalah kepercayaan. Sebagai kepercayaan, jabatan yang diemban harus dijalankan dengan baik dan sungguh-sungguh. Seorang pejabat hendaknya menyadari sungguh kepercayaan tersebut sehingga mampu menjawabinya dengan kerja nyata.
Untuk menduduki suatu jabatan diperlukan syarat dan ketentuan tertentu. Jabatan kepala sekolah misalnya, tidak semua guru dapat mendudukinya. Ada syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi seorang (guru) sehingga ia layak menjabat kepala sekolah.
Dalam Permendikbud No. 6 Tahun 2018 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah, pada pasal 2 (1) dijelaskan bahwa Guru dapat menjadi bakal calon Kepala Sekolah apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut: (a) memiliki kualifikasi akademik paling rendah sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV) dari perguruan tinggi dan program studi yang terakreditasi paling rendah B; (b) memiliki sertifikat pendidik; (c) bagi Guru PNS memiliki pangkat paling rendah Penata, golongan ruang III/c; (d) pengalaman mengajar paling sedikit 6 (enam) tahun menurut jenis dan jenjang sekolah masing- masing, kecuali di TK/ TKLB memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun di TK/ TKLB; (e) memiliki hasil penilaian prestasi kerja guru dengan sebutan paling rendah “Baik” selama 2 (dua) tahun terakhir; (f) memiliki pengalaman manajerial dengan tugas yang relevan dengan fungsi sekolah paling sedikit 2 (dua) tahun.
Kepala sekolah adalah seorang guru yang diberi tugas memimpin sebuah lembaga pendidikan. Dalam Permendikbud No. 6 Tahun 2018 dijelaskan bahwa kepala sekolah adalah guru yang diberi tugas untuk memimpin dan mengelola satuan pendidikan yang meliputi taman kanak-kanak (TK), taman kanak-kanak luarbiasa (TKLB), sekolah dasar (SD), sekolah dasar luar biasa (SDLB), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah pertama luar biasa (SMPLB), sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK), sekolah menengah atas luarbiasa (SMALB), atau Sekolah Indonesia di Luar Negeri (pasal 1 ayat 1).
Kedudukan sebagai seorang pemimpin menempatkan kepala sekolah pada posisi sentral dalam mengelola (memanajemen) sumber daya yang dimiliki sekolah demi mencapai tujuan pendidikan. Karena itu kepala sekolah memiliki tugas dan tanggunjawab dalam jabatan yang diemban.
Permendikbud No. 6 Tahun 2018 pasal 15 menjelaskan beban kerja kepala sekolah sepenuhnya untuk melaksanakan tugas pokok manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan supervisi kepada Guru dan tenaga kependidikan (1); Beban kerja kepala sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk mengembangkan sekolah dan meningkatkan mutu sekolah berdasarkan 8 (delapan) standar nasional pendidikan (2).
Kepala sekolah adalah seorang leader, manajer, supervisor dan juga educator. Dengan tugas ini, kepala sekolah ibarat nakhoda pada kapal. Di tangan kepala sekolahlah, arah layar sebuah lembaga pendidikan ditentukan.
Profil Kepala Sekolah lama:
Nama : Yohanes Hegon Kelen, S.Pd
TTL : Waiklibang, 10 Januari 1975Riwayat Pendidikan :
SDI Riang Puho (1981-1987)
SMPK Mater Inviolata Larantuka (1988-1991)
SMEA Kawula Karya Lewoleba (1991-1993)
Universitas Flores – Ende (1994-1999)Riwayat Pekerjaan :
Tenaga Honor pada SMAK Yohanes Paulus II – Waibalun (1999-2003)
Tenaga Honor pada SMEA Lamaholot – Lewoloba (2000-2003)
Dosen Mata Kuliah Ilmu Alam Dasar pada Diploma Kateketik Waibalun (2002-2003)
Guru (PNS) SMPN 3 Wulanggitang –Hewa (2003-2015)
Kepala SMPN 3 Wulanggitang – Hewa (2015-2020)
Pengawas Sekolah Menengah Lingkup Dinas PKO Kabupaten Flores Timur (2020)
Profil Kepala Sekolah baru:
Nama : Kristina Sabu Punang, S.Pd
TTL : Wolorona, 08 Juli 1981Riwayat Pendidikan :
SDI Wolorona (1988-1994)
SMP Sanctissima Tritas Hokeng (1994-1997)
SMA PGRI Gelekat Lewo – Boru (1997-2000)
Universitas Kanjuruhan Malang (2000-2004)Riwayat Pekerjaan :
Guru (PNS) SMPS Isodorus Lewotala (2006-2014)
Guru SMPN Satu Atap Nobo (2014-2020)
Kepala SMPN 3 Wulanggitang – Hewa (2020)
SMPN 3 Wulanggitang, Hewa beberapa waktu lalu mengalami pergantian pimpinan. Estafet kepemimpinan telah beralih dari pejabat lama Yohanes Hegon Kelen, S.Pd ke pejabat baru Kristina Sabu Punang, S.Pd.
Setelah pelantikan pada Kamis (09/07/20) lalu, acara serah terima jabatan kepala UPTD Satuan Pendidikan Formal SMPN 3 Wulanggitang baru dilaksanakan Sabtu, 01 Agustus 2020. Bertempat di aula SMPN 3 Wulanggitang, acara ini dihadiri tidak banyak orang mengingat situasi pandemic Covid-19 yang masih mengancam.
Acaranya pun dikemas secara sederhana. Dan yang diundang hanyalah para kepala sekolah (dasar) dan kepala desa dari wilayah pendukung SMPN 3 Wulanggitang, kepala TKK dan SMA dan tokoh masyarakat di desa Hewa, ketua komite, dan pengurus OSIS Spentig Hewa.
Acara diawali dengan misa yang dipimpin pastor Paroki Watobuku, Pater Domi, SVD. Dalam khotbanya, Pater Domi, SVD mengatakan bahwa setiap jabatan adalah kepercayaan dari Tuhan. Sebagaimana nabi Yeremia yang dipanggil dan diutus Tuhan, kita juga dipanggil dan diutus mewartakan Tuhan lewat tugas dan jabatan yang diemban. Karena itu jabatan apa pun yang diemban mesti digunakan untuk melayani Tuhan lewat sesama.
Setelah perayaan ekaristi, para undangan berisitihat sejenak sambil menikmati hidangan ringan: kopi, teh dan kue yang disediakan keluarga besar Spentig Hewa. Kurang lebih pkl.12.00 acara serah terima dimulai. Diawali dengan sapaan oleh Gerardus Kuma sebagai MC, Ibu Klara G. Mare bertindak sebagai dirigen lalu memimpin peserta acara menyanyikan lagu Indonesia Raya. Ibu Yosefina Nogo Hodo, guru Agama Katolik Spentig Hewa kemudian memipin doa pembuka acara.
Pak Felix Pebruyanto Liwu dan Petrus Kopong Wolor secara bergantian membacakan SK pengangkatan kepala UPTD Satuan Pendidikan Formal SMPN 3 Wulanggitang oleh Bupati Flores Timur dan berita acara serah terima jabatan. Selanjutnya dilakukan penandatanganan berita acara serah terima jabatan yang disaksikan oleh koordinator pengawas kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura, Bapak Simon dan ketua komite SMPN 3 Wulanggitang, Bapak Agus Bey Soge.
Dalam acara sambutan, Ketua Komite SMPN 3 Wulanggitang, Agus B. Soge menjadi pembicara pertama. Beliau, dalam sambutannya, mengucapkan terima kasih kepada Pak Hen (kepsek lama) yang telah mengabdikan diri dalam waktu yang lama di SMPN 3 Wulanggitang. Sementara kepada kepala sekolah yang baru, beliau menekankan agar terus menjalin kerjasama dengan komite demi pembangunan lembaga ke arah yang lebih baik.
Kepala sekolah lama, Yohanes Hegon Kelen, dalam sambutannya mengisahkan awal pengabdiannya di Spentig Hewa. Selama 17 tahun mengabdi di Spentig, 12 tahun dilalui sebagai guru bantu dan 5 tahun sebagai kepala sekolah. Sebagai pendidik yang ditempatkan ketika sekolah ini pertama kali dibuka, pak Hen, sapaan kepsek lama, merasa begitu menyatu dengan lembaga ini.
Kepala sekolah baru, Kristina Sabu Punang, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa jabatan diberikan kepadanya sebagai kepala SMPN 3 Wulanggitang bukan untuk dibanggakan. Namun itu adalah tugas yang harus dipertanggungjawabkan. Karena itu Ibu Kris, sapaan kepsek baru, meminta dukungan dari semua stakeholder dalam membangun lembaga pendidikan SMPN 3 Wulanggitang.
Korwil Pengawas Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura, Bapak Simon mewakili Dinas PKO Kabupaten Flores Timur dalam sambutannya menegaskan estafet kepemimpinan di lembaga pendidikan harus terus berjalan. Karena itu serah terima jabatan adalah hal lumrah. Walau estafet kepemimpinan sebuah lembaga pendidikan berubah, mutu pendidikan harus menjadi prioritas utama. Untuk itu, dituntut kerja keras, cerdas dan ikhlas dari pimpinan. Kepala sekolah juga harus menjalin kerja sama dengan semua mitra kerja. Suasana kerja yang harmonis juga harus tercipta bersama rekan kerja.
Acara sederhana diakhiri dengan penyerahan cendramata untuk Bapak Yohanes Hegon Kelen dan jabatan tangan Bapak-Ibu guru Spentig Hewa dengan pak Hen.
Akhirnya terima kasih banyak buat Bapak Yohanes Hegon Kelen yang telah mendedikasikan sebagian besar perjalanan karir guru di Spentig Hewa. Dan selamat datang Ibu Kristina Sabu Punang sebagai pemimpin baru di Spentig Hewa.***
Geradus Kuma Apeutung
Terima kasih, Abang..