suluhnusa.com – Warga seputaran bukit Cinta Penfui Timur dihebohkan dengan penemuan mayat di Seputaran Bundaran Penghijauan, Minggu (18/3/2018).
Mayat itu pertama kali ditemukan Atjeni Sofanie, warga RT 01 RW 01 Desa Pengui Timur, pukul 11.30 Wita.
Sosok mayat yang ditemukan itu tampak mengenakan switer berwarna merah mudah (pink) dan celana panjang berwarna merah.
Di tempat kejadian perkara TKP), ditemukan kartu ATM Bank Rakyat Indonesia (BRI), tertera nama Mery Faot.
Tidak ada bukti identitas lainnya selain ATM BRI. Saksi mata Atjeni Sofanie bersama seorang anaknya mencari kayu bakar disekitar tempat kejadian perkara (TKP).
Saksi melihat korban sementara dalam keadaan tidur telungkup dengan darah dibagikan muka kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Pospol KP3 Udara Polres Kupang Kota.
Pada pukul 13.10 Wita, KSPK Polres Kupang Kota dan tim Ident melakukan olah TKP bersama dengan personil dari Polres Kupang Kabupaten dan Polsek Kupang Tengah.
Kapolres Kupang Kota, Anthon CN, mengatakan, saat melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) polisi menemukan ada tanda kekerasan di pelipis sebelah kiri dan di bagian telinga.
“Nanti perlu kita identifikasi lagi, baik identifikasi melalui sidik jari korban maupun barang yang ditemukan,” jelas Anthon di TKP di seputaran Bundaran Penghijauan Penfui Kupang, Minggu (18/3/2018).
Anthon mengungkapkan, dari nama yang didapatkan melalui ATM yang ditemukan yaitu atas nama Mery Faot.
“ATM itu belum tentu milik korban tapi ada namanya Mery Faot. Belum tentu punya dia (korban) nanti kita identifikasi lagi pakai alat kita baru ketahui.
Kejadian sekitar jam 11.30 dan sosok mayat itu berjenis kelamin perempuan. Yang jelas olah TKPnya disini, barang di TKP kita amankan dan jenazah kita bawakan ke Rumah Sakit Titus Uly untuk diatopsi dan identifikasi jenazah dengan alat kita bisa ketahuan nanti identitas korban,” papar Anthon.
Saat ini jenasah korban sedang ditangani oleh Penyidik Polres Kupang dibantu Polresta Kupang. Saat melakukan olah TKP tim identifikasi dari Polres Kupang menemukan ceceran dara di Tempat Kejadian Perkara.***
goris b-takeneng
