suluhnusa.com_ Selama masa baktinya yang hampir sepuluh tahun, SBY telah mengunjungi Istana Tampaksiring sebanyak lebih dari 20 kali. Pertama kali pertemuan bilateral dengan mantan Presiden Timor Leste dengam Xanana Gusmao, 2004. SBY pun didapuk dengan gelar kehormatan Semeton Tamiu Utama, dari Desa Adat Tampaksiring.
SBY bangga atas penganugerahan gelar Kehormatan “Semeton Tamiu Utama”. Gela rini diberikan oleh Desa Adat Tampak siring Gianyar yang digelar Pura Puseh Bala Agung Desa setempat, Minggu 23 Maret 2014.
“Saya beserta istri, merasa sangat terhormat mendapatkan gelar ini dan menerimanya engan penuh rasa syukur dan kebanggaan yang sangat tinggi,” ujar presiden yang juga didampingi Gubernur Bali Made Mangku Pastika.
SBY memaparkan tentang berbagai hal yang telah dilakukannya di Istana Tampaksiring yang lokasinya masih di desa Tampaksiring juga. Selama masa baktinya yang hampir sepuluh tahun, SBY telah mengunjungi Istana Tampaksiring sebanyak lebih dari 20 kali.
Menurut SBY istana tersebut sangat nyaman digunakannya baik sebagai tempat kerja maupun tempat pertemuan tingkat kabinet hingga pertemuan bilateral. SBY mengurai pertemuan bilateralnya yang pertama dengan mantan Presiden Timor Leste dengam Xanana Gusmao di Istana Tampaksiring pada tahun 2004, akhirnya dapat mencairkan kebekuan hubungan politik Indonesia dan Timor Leste yang memburuk dari tahun 2002.
Di istana yang dibangun oleh Bung Karnolah lahir kesepakatan antara kedua negara yang bernama “The Truth and Friendship”, sebuah kesepakatan untuk mengakhiri konflik antara kedua negara dan menyatakan ketidaksetujuan kedua negara dengan opsi penyelesaian yang diajukan oleh PBB dan beberapa negara barat.
Bahkan, menurutnya di istana Tampaksiring tercetus berbagai event internasional seperti KTT PBB tentang Perubahan Iklim pada tahun 2007. “Saya terinspirasi dengan filosofi masyarakat Bali yaitu Tri Hita Karana, dan bagaimana hubungan manusia dengan alam, maka akhirnya terciptalah KTT itu,” katanya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan Tampaksiring merupakan tempatnya berkarya, baik karya seni maupun penggodokan program besar pemerintah MP3EI ( Masterplan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indoneia) , yaitu suatu rencana besar untuk membangun infrastruktur dan ekonomi Indonesia yang dilakukan secara bertahap dari tahun 2013-2025 dan akan menghabiskan dana sebesar 4000 Triliyun.
Pada malam itu dia juga memuji kepemimpinan Gubernur Pastika yang mampu membangkitkan pariwisata Bali pasca Bom Bali II tahun 2005, sesuai arahannya di Istana Tampaksiring, dan akhirnya Bali mampu menjadi tuan rumah berbagai event internasional. SBY berharap agar terus bisa berkarya untuk Bali terutama Tampaksiring di sisa masa baktinya yang tinggal enam bulan lagi dan berharap penerusnya mampu meneruskan pembangunan di Indonesia khususnya di Bali.
“Dan saya tetap berharap Bali bisa menjadi protokol dunia dan tetap menjadi tempat berlangsungnya event dunia,” pungkasnya.
Sementara itu ketua panitia I Nyoman Gede Angga Warsa, mengatakan bahwa selama ini masyarakat Tampaksiring sangat mencintai presidennya dan berterima kasih atas apa yang diperbuat selama ini untuk Bali khususnya Tampaksiring.
Menurutnya, pembangunan di desa ini berjalan dengan baik secara swadaya dari masyarakat melalui LPD, bantuan pemkab Gianyar, pemprov dan bantuan dari pusat. Atas nama masyarakat, dia juga mengucapkan terima kasih atas bantuan Presiden selama ini dan berdoa agar SBY bisa menyelesaikan masa baktinya dengan baik.
“Dengan penobatan ini, maka secara resmi Bapak Yudhoyono beserta Ibu Ani menjdi warga kehormatan Tampaksiring dan sudah menjadi bagian dari masyarakat desa pakraman Tampaksiring,” katanya.
Penganugerahan simbolis itu dengan penyerahan pin oleh Bendesa Adat Tampaksiring, I Ketut Runtun, setelah pembacaan piagam penobatan SBY sebagai semeton tamiu utama. Mendapatkan pin semeton tamiu utama tersebut, SBY mengajak ibu Ani untuk menjalankan kewajibannya sebagai warga Tampaksiring.
Dikahir kegiatan SBY beserta Ny. Ani berkesempatan untuk meninjau Utamaning Mandala Pura Puseh Balai Agung yang didampingi oleh Gubernur Bali beserta Ny. Ayu Pastika.(*/sandrowangak)