suluhnusa.com – Walikota Kupang Dr Jefri Riwu Kore mengatakan, banyak peternak di Kota Kupang belum begitu serius memperhatikan kebersihan lingkungan diareal usaha peternakan.
Disebabkan karena, limbah ternak tidak ditata dengan benar sehingga bisa mengganggu udara lingkungan. Padahal apaila hal itu diperhatikan dengan baik, maka sampah yang dihasilkan dari ternak bisa menghasilkan energy dan pupuk kompos yang sudah tentu membantu ekonomi masyarakat.
Bahkan menurut Walikota Jefri, masih ada sampah ternak yang dibuang ke sungai di beberapa tempat di Kota Kupang. Karena itu menurut Walikota ke depan Pemerintah Kota Kupang secara bertahap akan menata lingkungan peternak agar bisa ramah terhadap lingkungan.
“Saya sangat sayangkan masih ada saudara-saudara kita yang kurang perhatikan kebersihan lingkungan karena sampah ternak masih di buang ke sungai, hal ini menjadi tantangan bagi kita untuk menatanya di waktu-waktu mendata sehingga tidak merusak lingkungan,” tandas Jefri saat membuka kegiatan seminar sehari tentang Pengembangan Peternakan Terpadu di Kupang (24/02/2018).
Riwu Kore menambahkan, pihaknya akan terus memberikan motifasi kepada masyarakat melalui instansi terkait untuk mengembangkan Peternakan terpadu yang lebih menguntungkan ekonomi masyarakat peternak di Kota Kupang. Baik itu peternak kecil seperti peternak ayam, babi dan kambing termasuk sejumlah peternak besar seperti sapi di daerah pinggiran Kota Kupang seperti Bello dan Naioni.
Untuk itu, pengelolaan sumber alam dan lingkungan peternakan harus memperhatikan keserasian dan kelestarian fungsi serta kemampuannya agar selain dapat memberi manfaat sebesar-besarnya bagi pembangunan dan kesejahteraan saat ini, bermanfaat pula bagi generasi yang akan datang.
Sementara itu Prof. Dr. Ir. Asnath Maria Fuah, M.Si, Dosen Institut Pertanian Bogor dalam penyampaian materinya saat itu menyatakan, Sistem peternakan terpadu merupakan sistem peternakan efektif yang dapat diterapkan di lingkup masyarakat pedesaan sehingga menjadikan kegiatan beternak menjadi lebih efisien dan menguntungkan bagi peternak.
Konsep Peternakanan terpadu pada hakekatnya Menurut Profesor Asnath, perlu memanfaatkan seluruh potensi energi baik sumber daya manusia (SDM), sumber daya alam (SDA) dan produksi ternak sehingga dapat dipanen secara seimbang dan menguntungkan. potensi geografis NTT pada umumnya sangat potensial untuk dikembangkan menjadi sumber potensi kekayaan alam.
Karena itu, sumber daya manusia dituntut harus bersikap bijak dan berfikir untuk mengelola dan mengurus potensi tersebut demi peningkatan ekonomi masyarakat itu sendiri. Sementara itu,Ketua panitia penyelenggara Seminar sehari, Fellianuas Haba Ora, M.Si mengatakan, pihaknya memiliki kepedulian untuk ikut berperan serta dalam upaya mewujudkan Sumber Daya Lokal yang berkualitas melalui Pengembangan Peternakan Terpadu sehingga merasa perlu dilakukan Seminar. Dengan melibatkan seluruh peternak kecil dan besar di Kota Kupang.
Sasaran yang ingin dicapai menurut Ian demikain ia disapa yakni, untuk meningkatnya kualitas sumber daya lokal yang berkelanjutan akan berpengaruh secara positif terhadap ekonomi pertanian dan pendapatan masyarakat maupun daerah.
Serta dapat menjalin komunikasi dengan pihak terkait guna peningkatan ekonomi melalui Pertanian dan Peternakan di Kota Kupang.
(goe/sandrowangak)