suluhnusa.com_ Menteri Susi Pudjiastuti, dalam kunjungan kerjanya ke Lembata memberikan bantuan untuk budidaya rumput laut senilai Rp 1,635 miliar.
Bantuan tersebut terdiri dari 400 unit (4 kawasan) kebun bibit rumput laut senilai Rp 900 juta serta sarana dan prasarana budidaya rumput laut senilai Rp 735 juta.
Selain bantuan untuk budidaya rumput laut, Susi juga menyerahkan 70.000 ekor benih ikan, terdiri dari 10.000 ekor kerapu cantang, 10.000 ekor kakap putih, dan 50.000 ekor bawal bintang.
Susi didampingi Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur serta pejabat eselon I KKP diantaranya Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto dalam penyerahan bantuan tersebut.
Slamet mengatakan, KKP ingin agar NTT menjadi kawasan atau sentra budidaya rumput laut.
“Secara nasional alokasi dana untuk budidaya rumput laut sebesar Rp 150 miliar,” kata Slamet usai serah terima bantuan, Lembata, NTT, Sabtu (11/6/2016).
Slamet menjelaskan, alokasi dana Rp 150 miliar diperuntukkan komoditas rumput laut saja, namun ada berbagai macam kegiatannya seperti untuk pembangunan laboratorium kultur jaringan, pengembangan kebun bibit rumput laut, serta sarana produksinya.
Slamet mengatakan, di NTT sendiri ada tiga titik pengembangan budidaya rumput laut, yaitu di Lembata, Sumba Timur, dan Kupang. Dana yang dialokasikan untuk NTT saja sebesar Rp 2,035 miliar.
Sepanjang 2015, produksi rumput laut di Kabupaten Lembata mencapai sekitar 56.200 ton (berat basah) atau 2,81 persen dari produksi NTT yang mencapai 2,1 juta ton.
Selain itu, dalam kunjungan di Pabrik Ikan PT. EISINDO, Hukung menteri Susi Pudjiastuti meminta para nelayan untuk mendaftarka diri. Tujuannya adalah ketika mengalami kecelakaan di laut bisa mendapatkan asuransi dari pemerintah.
“Saya minta kepada para nelayan untuk mendaftarkan diri, agar terjadi apa apa bisa mendapatkan asuransi. Tetapi jangan berdoa agar terjadi apa apa,” ungkapnya.
Lebih jauh Susi Pudjiastuti meminta agar para nelayan bisa menjaga laut dari portas dan pengeboman. Demikian juga ketika dirinya berkunjung ke Desa Watodiri, saat hari pertama tiba di Lembata. Walau di atas kertas Manila warna putih, Susi Pudjiastuti, menulis Jaga Laut Kita, dan membubuhkan tandatangan sebagai bentuk pengresmian rumah ikan di desa tersebut. (sandrowangak)